Minggu, 26 Februari 2012

benih-benih perang baru


Hitler
Perang Dunia I adalah hasil dari sistem penalaran yang menganggap bahwa perkelahian dan pertumpahan darah adalah hukum alam yang penting. Bahkan setelah perang berakhir, filsafat ini masih tetap hidup. Karena tidak mati, filsafat ini terus menanamkan benih perang yang bahkan lebih besar dan lebih mengerikan. Jerman merupakan pusat ancaman besar ini.
Perjanjian Versailles yang mengakhiri Perang Dunia I menjatuhkan kepada Jerman beban keuangan yang sangat berat sebagai ganti rugi. Walaupun bangsa ini berjuang untuk memulihkan diri dari akibat perang, mereka jatuh ke dalam krisis ekonomi yang parah. Kelompok-kelompok politik yang bersaing bertikai di jalanan. Di tengah suasana yang kacau ini, sebuah gerakan politik yang fanatik mulai muncul. Ini adalah Partai Nazi yang dipimpin oleh Adolf Hitler. Paham Nazi tidak lain merupakan penafsiran dari Darwinisme Sosial.

"Saya tidak memiliki cita-cita lain selain menjadi prajurit pertama dari Imperium Jerman."
Hitler
Hitler telah menggunakan pandangan "pertarungan ras untuk bertahan hidup" yang merupakan dasar teori Darwin. Menurut Hitler, ras Aria bangsa Jerman berada di puncak tangga evolusi dan mereka berhak memimpin ras yang lain. Agar pandangan ini menjadi kenyataan, mereka butuh perang yang lain lagi, yaitu perang yang akan membuat Jerman menjadi penguasa di seantero dunia. Para pemimpin yang kejam dan berambisi memimpin gerakan ini.
Keadaan para pemimpin ini dijelaskan sebagai berikut di dalam Al Quran:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar